Pasca Demo Di Gedung DPR RI, Sebuah Pos Polisi Kolong Tol Dibakar Sekelompok Massa

Pasca Demo Di Gedung DPR RI, Sebuah Pos Polisi Kolong Tol Dibakar Sekelompok Massa

Jakarta ||radarberitanasional.co.id– Suasana di kawasan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (25/8/25) sore berubah tegang ketika aksi demonstrasi berujung ricuh. Massa yang sebelumnya menggelar unjuk rasa menolak sejumlah kebijakan pemerintah, terlibat diduga anarkis hingga menyebabkan Pos Polisi Kolong  Tol di kawasan Slipi, Jakarta Barat, diduga bakar massa.


Kebakaran pos polisi terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Api dengan cepat membesar, melalap bangunan kecil tersebut, sementara asap hitam pekat membumbung ke udara dan terlihat dari radius ratusan meter. Aparat kepolisian yang berada di lokasi segera bergerak untuk memadamkan api, sementara petugas lalu lintas mengalihkan arus kendaraan dari arah Slipi menuju Palmerah dan Tomang.


“Perusakan fasilitas umum adalah tindak pidana. Kami tidak akan segan menangkap dan memproses hukum siapa pun yang terbukti terlibat,” tegas seorang petugas di lokasi kejadian.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa. Namun sejumlah kendaraan di sekitar lokasi rusak akibat lemparan batu dan pecahan kaca.


Tokoh masyarakat Jakarta Barat, H. Mulyadi, (52) menyayangkan tindakan anarkis yang dilakukan oknum massa.


“Menyampaikan pendapat itu hak setiap warga negara, tetapi jangan sampai merusak fasilitas umum. Kalau pos polisi dibakar, yang rugi justru masyarakat sekitar yang kehilangan tempat pelayanan keamanan,” ucapnya.


Hal senada juga disampaikan aktivis mahasiswa, L P  Menurutnya, aksi ricuh mencederai perjuangan demonstrasi itu sendiri.


“Kita datang untuk menyuarakan aspirasi rakyat, bukan untuk merusak. Tindakan provokatif ini harus diproses supaya tidak mencoreng gerakan mahasiswa maupun masyarakat sipil,” ujarnya.


“Rangkaian demonstrasi yang berujung ricuh memperlihatkan adanya celah komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Jika tidak segera diantisipasi, eskalasi protes bisa meluas dan membahayakan stabilitas sosial,” jelasnya.


Ia menyarankan aparat untuk lebih mengedepankan pendekatan persuasif dan dialog terbuka agar demonstrasi tidak selalu berakhir dengan bentrokan.


Peristiwa pembakaran pos polisi di Slipi juga berdampak pada kemacetan panjang di ruas Jalan Gatot Subroto, Jalan S. Parman, hingga arah Tol Dalam Kota. Polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka-tutup untuk mengurai kepadatan.


Hingga malam hari, aparat gabungan TNI-Polri masih disiagakan di sekitar Gedung DPR RI dan kawasan Slipi guna mencegah massa kembali melakukan aksi anarkis.


(Tim).

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to access array offset on value of type null

Filename: portal/visitor_counter.php

Line Number: 13