Proyek Turap Di Pakuhaji Diduga Asal Jalan, Pekerja Minim APD, Pengawas Jarang Muncul

TANGERANG UTARA || Pakuhaji

Radarberitanasional.co.id – Proyek pembangunan turap di bibir Sungai Kp.Sukamantri, Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, kini menjadi sorotan. Dibiayai dari uang pajak rakyat APBD, pekerjaan yang seharusnya mengedepankan keselamatan dan standar teknis ini justru diduga berjalan kesan asal-asalan,para pekerja tampak tak kompak semua memakai sepatu Boot dan alat pelindung diri lain nya.

Pantauan tim Radarberitanasional.co.id di lapangan, para pekerja terlihat tampak cuma beberapa orang saja yang diri nya mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai ketentuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Lebih parah lagi, keberadaan penanggung jawab maupun pengawas proyek nyaris tak pernah terdeteksi.

“Kami sudah beberapa kali datang ke lokasi di waktu berbeda, tapi tidak pernah menemukan pelaksana atau pemborong proyek. Hanya ada pekerja yang mengaku tidak tahu menahu soal teknis dan penanggung jawab,” ujar salah satu anggota tim peliputan.

Seorang tukang batu mengaku bernama Acoy membenarkan minimnya pengawasan. "Turap pak,kira -kira panjang 79meteran lah,pengawas nya nama nya Akmal, tapi kesini juga jarang banget,kalau datang langsung pergi lagi gak tahu kemana, kami gak punya nomor Telephone nya.kalau gajian mach gampang di zaman sekarang pak, di TF (Transfer-Red) juga bisa lahh apa sich yang gak bisa,"Ungkap nya.

“Kalau pengawas itu Pak Akmal, tapi dia juga nggak pernah ke sini. Pernah sekali datang, langsung pergi lagi. Ya, zaman sekarang serba mudah, Pak, gajian juga bisa ditransfer jarak jauh,” ucapnya lagi sambil bekerja di tepi sungai.

Pernyataan itu dikuatkan oleh seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya. Ia mengaku belum sekalipun melihat mandor atau pengawas berada di lokasi selama pekerjaan berlangsung.

Minimnya pengawasan dan kelengkapan K3 ini berpotensi menurunkan kualitas konstruksi, bahkan membahayakan keselamatan pekerja. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak-pihak terkait belum memberikan keterangan resmi.

Journalist:Pelor/Dewi Sari

Author      :Taer