Poros Alternatif Optimis Prabowo Mampu Pegang Kendali Negara

DEPOK | Jelang Peringatan HUT RI ke 80 Tahun, aktivis dan para Jenderal Purnawirawan TNI yang tergabung dalam Poros Alternatif telah sukses menggelar Sarasehan Nasional. Acara yang menjadi titik balik Indonesia kedepan ini dilaksanakan di aula Mayjen TNI Purnawirawan Tatang Zaenudin, jalan bukit pasir 49, Cijantung Kelapa dua Cimanggis Depok, pada Sabtu (16/8/2025).
Sarasehan Nasional yang cukup menarik simpatik publik ini dihadiri oleh para tokoh Nasional seperti Mayjen TNI AD (Purn) Tatang Zaenudin, Mayjen TNI AD (purn) Kivlan Zen, Letjen TNI (purn) Syamsu Djalal S.H, Amir Hamzah, Ruslan Buton dan sejumlah tokoh lainnya yang tampak sebagai tamu undangan. Selain itu hadir pula sejumlah aktivis, akademisi dan masyarakat.
Sebagai ketua umum Poros Alternatif dan juga penggagas sarasehan Nasional, Andy Boxer berharap dialog kebangsaan itu dapat memberikan sudut pandang yang berbeda demi Keutuhan Persatuan dan Kesatuan antar anak bangsa.
Dia juga berharap poros alternatif menjadi inspiratif guna membuka cakrawala dan intelektual berpikir anak bangsa yang lebih beretika serta tidak melupakan akar budayanya.
Dengan bertemakan 'Meraih Asa Menjaga Persatuan dan Kesatuan' mampukan Prabowo mengembalikan Indonesia sesuai amanah para founding father?
Sebagai tuan rumah, Mayjen TNI (purn) Tatang Zaenudin sangat optimis Negara Kesatuan Republik Indonesia dipimpin oleh seorang Jenderal berpengalaman seperti Prabowo Subianto. Dia meyakini Prabowo dapat mewujudkan cita-cita para leluhur bangsa. Namun ia juga menekankan pentingnya peran publik dan para tokoh bangsa guna mengawal setiap kebijakan dari program-program pemerintahan agar tidak melenceng dari amanah rakyat.
“Saya optimis dan yakin Prabowo mampu membawa amanah founding fathers. Jika ada kritikan maupun sentilan terhadap Pemerintah dan terkhusus kepala Negara, itu hal wajar. Mengingat rakyat perlu mendapatkan sentuhan langsung Presiden nya sehingga program-program yang dijalankannya dapat dirasakan seluruh rakyat Indonesia dan bukan hanya untuk kepentingan elit politik. "Kata Tatang Zaenudin.
Lebih rinci, dia mengapresiasi langkah Prabowo membentuk kabinet merah putih yang lebih mengedepankan penataan berkelanjutan pembangunan dibeberapa sektor.
Kinerja Prabowo pun diacungkan jempol. Bahkan disektor lainnya seperti Menko Infra, Imigrasi, Mendagri dalam penataan wilayah dan sektor lainnya menjadi sorotan Tatang Zaenudin. Dia memuji program ketahanan dan kedaulatan pangan. Menurutnya langkah Kementerian Pertanian dinilai mulai menata kembali agenda swasembada pangan.
Selain itu, dia juga menekankan bahwa target bangsa semestinya lebih tinggi dari sekedar ketahanan pangan, yakni menjadi mercusuar dunia dalam bidang pertanian seperti pada era Orde Baru.
"Jangan melakukan impor beras disaat petani kita sedang panen raya, hal tersebut justru sebagai bentuk pengkhianatan dan penyengsaraan terhadap para petani kita, mahalnya pupuk dan lemahnya peran dinas pertanian di daerah dengan tidak melakukan pembinaan serius terhadap kelompok tani dan juga banyaknya para pejabat dinas pertanian tidak memahami bidangnya dan bahkan terlibat dalam praktik jual beli jabatan yang membuat rakyat semakin sengsara, "singgungnya.
Mantan Jenderal Kopassus ini juga menyebut di era globalisasi saat ini, kondisi serta situasional keamanan dan politik Indonesia sedang berada dalam situasi yang kurang menyenangkan dan sangat mengkuatirkan. Hal itu dikatakan Tatang dengan begitu maraknya informasi dan isu simpang siur perpecahan bangsa diberbagai platform media online atau mainstream, dan bahkan di aplikasi sosial media lainnya.
"Apabila kondisi dan situasi ini tidak segera ditangani oleh pemerintahan Prabowo, maka akan dapat memberikan dampak negatif yang lebih buruk. Tentunya sangat signifikan terhadap keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengingat begitu banyaknya spekulan-spekulan liar tanpa arah dan hanya menggambarkan kepentingan kelompok yang sangat emosional. "Ulasnya.
hal itu menurut dia sungguh kurang menguntungkan bagi Indonesia sebagai sebuah Negara yang Merdeka dan Berdaulat.
I'in W.